Kerennya Museum Radya Pustaka Surakarta Jawa Tengah

Museum Radya Pustidaka Surakarta, - BerLiburan bersama ke-luarga tidak saja melulu pergi ke- pantai atau ke- pegunungan, namun berkunjung ke- Museum adalah salah satu alternatif liburan yangg menyenangkan. Tentu saja selain dapat menghibur, pergi ke- museum jga dapat mempelajari sejarah masa lampau yangg amat penting bagii putra-putri kita. Salah satu Museum yangg amat pantas untukk diikunjungi adalah Museum Radyapustidaka yangg berada dii Solo Jawa Tengah. Museum Radyapustidaka adalah museum tertua dii Indonesia. Didalamnyaa tersimpan berbagai koleksi benda-benda kuno yangg memiliki nilai sei dan sejarah yangg amat tinggi, seperti : arca batu dan perunggu zaman Hindu Budha, koleksi ke-ris dan senjata tradiisional, gamelan, wayangg kulit, ke-ramik dll. ( Baca jga : Daftar dii Solo dan Jawa Tengah )

Alsungguh-sungguh Museum Radya pustidaka

Alsungguh-sungguh Museum Radya Pustidaka adalah dii : Jl. Brigjen Slamet Riyadii 275 Sriwedarii, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 57141
Telp: +62 271 712306
Email: info@radyapustidaka.com

 BerLiburan bersama ke-luarga tidak saja melulu pergi ke- pantai atau ke- pegunungan iniilah Museum Radya Pustidaka Surakarta Jawa Tengah

Sejarah Pendiirian Museum Radya pustidaka

Museum Radya pustidaka diidiirikan padaa masa pemerintahan Pakubuwono IX yakni oleh Patih Raden Adiipati Sosrodiiniingrat IV padaa tanggal 28 Oktober 1890. Pendiirian museum inii pertama kali sebenarnyaa dii rumah seorang berke-bangsaan Belanda bernama Johannes Busselaar, ke-mudiian padaa tanggal 1 Januari 1913 diipindahkan ke- Gedung saat inii berada, yakni dii Jalan Slamet Riyadii Solo.

Koleksi Terke-nal Museum Radya pustidaka

Museum Radya pustidaka dii Solo memiliki sejumlah koleksi yangg sudah terke-nal dii kalangan sejarawan. Diantaraa koleksi terke-nal inii diiantaraanyaa adalah berupa buku kuno karangan Pakubuwono IV berjudul Wulang Reh yangg berisi tentang petunjuk pemerintahan. Kemudiian ada jga buku berjudul Serat Rama karangan Pujangga Keraton Surakarta yakni Yasadiipura I yangg bercerita tentang Wiracarita Ramayana. Selain berupa buku ada jga koleksi terke-nal berupa patung, yakni patung Kyai Rajamala. Patung inii berupa patung ke-pala raksasa yangg terbuat darii kayu hasil karya Pakubuwono V sendiiri. Patung inii amatlah bersejarah sebab patung inii adalah hiasan depan sebuah perahu yangg diipakai untukk menjemput permaisuri yangg berasal darii Madura.

Pencurian dii Museum Radya pustidaka Solo

Pada thn 2007 terkuak sebuah peristiwa besar dii Museum Radya pustidaka yakni pencurian dan pemalsuan sejumlah koleksi berupa patung yangg dii lakukan oleh Kepala Museum Radyapustidaka sendiiri, KRH Darmodiipuro atau seringkali diianggil Mbah Hadii. Terkuaknyaa pencurian dan pemalsuan koleksi museum inii berawal darii seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bernama Andrea Amborowatiniingsih atau akrab diipanggil Ambar. Ambar sebelumnyaa pernah beke-rja sebgai honorer Dinas PariLiburan, Seni dan Budaya Pemerintidak Kota Surakarta. Awalnyaa Ambar mendapati salah satu koleksi berupa piring ke-ramik China tidak ada diidaerahnyaa. Ambar ke-mudiian melapor ke-padaa Kepala Museum Radyapustidaka KRH Darmodiipuro, namun katanyaa tidak hilang. Dan benar saja,selang beberapa hari ke-mudiian piring itu sudah ada lagi diidaerahnyaa, namun Ambar yakin bahwa piring itu bukanlah yangg aslinyaa, tapii sudah diiganti dngan barang tiruan. Kejanggalan inii berlangsung beberapa kali, akhirnyaa Ambar melaporkannyaa ke- dosennyaa dii UGM. Dari sana Dosen menindaklanjutinyaa dngan melapor ke- Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah. BP3 ke-mudiian bersama Poltabes Solo melakukan penyelidiikan dan ternyaata memang betul ada beberapa patung koleksi museum sudah diipalsukan. Dari hasil penyidiikan lebih lanjut Poltabes menahan Kepala Museum Radya Pustidaka Solo KRH Darmodiipuro, Suparjo alias Gatot, petugas ke-amanan museum, Jarwadii, juru pelihara museum, dan Heru Suryanto, seorang ‘make-lar’ barang antik yangg diiduga ke-ras terlibat dalam kasus pencurian dan pemalsuan benda-benda dii museum.

Dari penelusuran lebih lanjut ternyaata polisi menemukan lima buah arca yangg diipalsukan mulik Museum Radya pustidaka dii rumah Hashim Djojohadiikusumo. Kelima arca batu tersebut adalah arca Ciwa Maha Dewa, arca Durga Mahesa Suramardhinii, arca Agastya (Siwa Maha Guru), arca Mahakala dan arca Durga Mahesa Suramardhinii II. Hashim inii adalah putra begawan ekonomi Indonesia Soemitro Djojohadiikusumo dan adiik darii Mantan Danjen Kopassus Prabowo Subiyanto. Hashim memang betul diike-nal seagai kolektor benda seni bersejarah darii Indonesia. Menurut pengakuan Fadli Zon, Hashim seringkali membeli berbagai karya seni bersejarah darii Indonesia yangg berada dii luar negeri dan ke-mudiian membawanyaa ke- Indonesia untukk diiamankan. Kelima patung yangg diitemukan itu jga berdasarkan engakuannyaa berasal darii seorang dealer dan konsultan benda seni yangg pernah beke-rja dii Christie's Amsterdam yakni Dr. Hugo Kreijger. Hashim mentemukannyaa melalui pembelian yangg sah dan legal. Hashim menyebutkan, sebelum membeli arca-arca tersebut, Hugo Kreijger mengatidakan bahwa arca itu adalah milik Keraton Surakarta yangg akan diijual ke- luar negeri, lengkap dngan surat yangg diitandatangani Hugo Kreijger dan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII) Hanggabehi.

Jam Buka Museum Radya pustidaka Solo

Museum Radya pustidaka buka darii hari Selasa sampaiMinggu
Senin: LIBUR
Selasa - Minggu: 08.30 - 14.00 WIB
Khusus hari Jum'at: 08.30 - 11.30 WIB
Tike-t masuk Museum Radya pustidaka Solo Reguler: Rp 5.000,00

Comments